Senin, 17 Agustus 2009

Dag Dig Dugderan!!!

Karena kebetulan minggu ini aku lagi pulang ke Semarang, pagi ini aku menemani papaku jalan sehat di pagi hari. Rute pagi ini: rumah-citarum-jl.arteri soekarno-hatta-citarum-rumah lagi. Niatnya siy emang pengen sekalian liat2 dugderan yang tahun ini diselenggarakan di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah, yang kebetulan tidak jauh dari rumahku.

Dugderan sendiri merupakan festival yang diadakan di kota Semarang selama seminggu sebelum bulan Ramadhan dimulai. Pada hari terakhir dugderan atau H-1 Ramadhan,biasanya akan ditutup dengan karnaval yang dimulai dari Masjid Kauman sampai ke MAJT.




Dugderan ini katanya udah dimulai sejak jaman kolonial, yaitu sekitar tahun 1881. Digagas oleh bupati Semarang waktu itu, RMTA Purbaningrat, yang bertujuan untuk menentukan waktu awal dimulainya puasa (waktu itu sering terjadi perbedaan pendapat dari berbagai aliran). Jadi bapak bupati memberanikan diri menentukan dan menyeragamkan awal mulai puasa, yang ditandai dengan upacara dibunyikannya bedug sebanyak 17 kali (dug...dug..dug) dan dilanjutkan dengan dibunyikannya meriam sebanyak 7 kali (Der..der...der...) jadilah kata DUG...DER...an...DUGDERAN!! ^^

Dulu mulanya dugderan diadakan di pelataran masjid kauman, kemudian dipindah ke ruas jalan H Agus Salim, didepan pasar johar. Pada tahun2005, dugderan dipindah ke areal city walk polder tawang, dan sejak tahun 2008 dugderan dipindah lagi ke kawasan masjid Agung jawa Tengah yang lebih luas.

Rasanya sudah lamaa banget aku ga pergi ke dugderan. Kalau ga salah, terakhir aku pergi ke dugderan itu waktu aku kelas 6 SD, tahun 1998. Woow,, sudah 11 tahun berarti.. Tua banget ya aku..hehe ^^

Namun, ternyata walaupun sudah 11 tahun, barang-barang yang dijual di pasar rakyat dugderan ga banyak berubah lho.. Masih ada mainan pasaran dari gerabah, peralatan dapur seperti piring, gelas, teko, mangkok, kompor, ulekan, dll. Yang dari seng juga masih ada, kompor mini, wajan, timbangan, termos, dll. Masih ada juga gasing, kapal otok-otok (itu lho,,kapal uap yang kalo jalan bunyinya tok..otok..otok...), gamelan mini, mobil-mobilan kayu , aneka kembang api dan mercon atau petasan, celengan gerabah bentuk anjing, kucing, ayam, sapi, macan, kelinci, dll..makanan dan minuman yang dijual juga masih banyak yang sama, bolang-baling, kurma, gulali, dll. Permainan seperti bianglala, tong setan, rumah hantu, dsb juga masih eksis lho..



Hewan khas yang cuma ada di dugderan juga tetep ada, yaitu WARAK NGENDOG!
Warak adalah mainan berbentuk hewan fiktif yang berbentuk seperti perpaduan naga dan macan dengan badan bersisik (menurutku;p), terbuat dari kayu di balut dengan kertas warna-warni, dan beroda sehingga bisa ditarik jalan. Namun, setelah aku mencari tahu lebih lanjut, ternyata menurut sejarawan Amen Budiman (almarhum), warak sendiri merupakan hewan yang menggambarkan akulturasi budaya yang terjalin harmonis di kota semarang. yaitu, perpaduan antara etnis china, ditandai dengan badan bersisik dan kepala berbentuk naga, hewan khas china, leher yang panjang seperti buroq dari arab, serta badan berbentuk kambing jawa. Tiga etnis tersebut merupakan etnis yang banyak terdapat di kota Semarang. Jadi warak menggambarkan ke-bineka tunggal ika-an yang terjalin di kota Semarang. Sungguh salut kepada pencipta warak!! *standing applaus* ^^ Sedangkan disebut ngendog atau bertelur karena warak biasanya dijual sambil disertai telur asin/telur rebus sebagi pertanda hewan itu sedang bertelur (waktu itu jaman sedang susah, dan telur saat itu merupakan makanan mewah). Jadi para orang tua sering membujuk anaknya untuk puasa dengan membelikan warak ngendog ^^




Berjalan-jalan di area dugderan membuatku teringat masa kecilku. Dulu setiap tahun aku selalu pergi bersama nenek dan kakak-kakakku untuk membeli pasaran dari gerabah yang sering kita sebut krewengan. walaupun sisa mainan yang dari tahun kemaren masih ada,, tetep harus beli yang baru lagi dunk..hehehe ;p



huuufff,,,how i miss my childhood..



Semoga nanti klo aku punya anak, tradisi dugderan masih berlanjut, jadi aku bisa beliin anakku krewengan dan warak ya...hehe ^^




Pip, Luv Semarang city...

1 komentar:

Risna Wiraditya mengatakan...

maaf saya numpang nyolong foto2 dugdernya buat bikin gambar, salam yawh. blognya bagus, yang semangat postingnya yawh...